Rezeki tidak sama dengan gaji. Jika gajimu berhenti, bukan berarti rezekimu juga berhenti. Rezeki itu luas. Karunia Allah begitu besar, dan Allah Maha Kaya dan Mengkayakan.
Rezeki kita sudah ada begitu kita diciptakan. Terkadang kita bilangnya mencari rezeki. Padahal sebenarnya rezeki itu bukan dicari, melainkan dijemput. Apa bedanya menjemput dan mencari rezeki? Kalau mencari bisa ada, bisa tidak. Namun kalau menjemput, yah sudah pasti ada. Persoalannya, belum ketemu saja. Semua tergantung keterampilan kita dalam menjemput rezeki.
Jangan kejar rezeki dari jumlahnya, tapi kejarlah berkahnya. Rezeki itu datang dari Allah karena kasih sayang Allah, maka kejarlah Allah dulu, Sang Pemberi Rezeki. Insya Allah rezeki akan datang mengejar kita.
Mari jemput keajaiban rezeki dengan mempersiapkan ‘wadah’nya. Menjadikan bisnis sebagai solusi penafkahan yang lebih baik.
Jangan takut dengan perubahan. Kita mungkin akan kehilangan sesuatu yang baik. Namun sebagai gantinya, sesuatu yang jauh lebih baik akan datang menjemput kita.